kenang-kenangan MADING MTS :)


HILAL, HISAB, DAN RUKYATUL HILAL
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh teman2ku semua ^__^..
Ehm-ehm...Langsung aja yaa,, pada edisi kali ini, kami dari Sieipt`k  (Sie Iptek) akan menjelaskan tentang HILAL, RUKYATUL HILAL, DAN HISAB..
Pengertian Hilal, apa itu Hilal ? , apa itu Hisab, dan Rukhyat ? .. Yupz.. kata tersebut sering terdengar setiap Penentuan Ramadhan ataupun Lebaran Idul Fitri di media-media, misalnya TV tapi mungkin sebagian dari kita ada yang belum tahu arti/pengertiannya.. Maka dari itu, kami akan membahasnya disini ^,^,, (disimak/dibaca yaah..hhehe)
TAHUKAH ANDA APA YANG DIMAKSUD DENGAN HILAL, HISAB, DAN RUKYATUL HILAL ???
Banyak diantara umat Muslim masih kurang paham mengenai konsep waktu dalam Islam. Penggunaan kalender Masehi/ Gregorian secara umum dalam keseharian masyarakat (penetapan waktu sekolah, kerja, libur, dll) adalah salah satu penyebab utamanya. Kalau dalam perhitungan waktu kalender Masehi awal hari adalah jam 12 tengah malam, perlu diketahui kalau dalam kalender Hijriyah, awal hari adalah sejak terbenamnya matahari waktu setempat atau waktu Maghrib.
Oleh karenanya, waktu shalat pertama dalam satu hari adalah berurut Maghrib – Isya – Subuh – Dzuhur – Ashar, bukannya Subuh – Dzuhur – Ashar – Maghrib – Isya.
Dalam penentuan awal bulan (kalender) Hijriyah tergantung pada penampakan (visibilitas) bulan. Penampakan bulan adalah dapat berumur 29 atau 30 hari, sehingga durasi waktu satu bulan kalender Hijriyah adalah 29 atau 30 hari, bukan 30 atau 31 hari sebagaimana kalender Masehi.
Dalam penetapan 1 Ramadhan 1433 H. Ada kata-kata yang paling sering disebut-sebut sebelum penentuan awal Ramadhan atau jatuhnya Idul Fitri yaitu HILAL, RUKYAT, DAN HISAB
PENGERTIAN HILAL
Hilal adalah bulan sabit muda pertama yang dapat dilihat  pada arah dekat matahari terbenam yang menjadi acuan permulaan bulan dalam kalender Islam. Perbedaan tempat dan waktu di Bumi mempengaruhi tampakan hilal. Hilal sangat redup dibandingkan dengan cahaya Matahari atau  mega senja. Dengan demikian hilal ini baru dapat diamati sesaat setelah Matahari terbenam. Hilal merupakan fenomena tampakan Bulan yang dilihat dari bumi setelah terjadinya konjungsi (ijtimak, bulan baru). Biasanya hilal diamati pada hari ke-29 dari bulan Islam untuk menentukan apakah hari berikutnya sudah terjadi pergantian bulan atau belum.
http://2.bp.blogspot.com/-WIIF_dzLcnc/UA3x8SW1hQI/AAAAAAAAWng/iWa3RokhL1w/s1600/hilal.jpgKenapa dinamakan Al-Hilâl?
- Al-Hilâl berasal dari kata ( هَلَّأَهَلَّ) halla, ahalla artinya : “tampak atau terlihat.” Dinamakan demikian, karena merupakan bentuk Bulan Sabit yang pertama kali tampak pada awal bulan.
- Sebab lain kenapa dinamakan Al-Hilâl adalah, karena orang-orang yang melihatnya berseru ketika memberitakannya. Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata : “Al-Hilâl adalah nama untuk sesuatu yang ditampakkan, yakni disuarakan. Penyuaraan itu tidak akan bisa terjadi kecuali jika bisa diketahui oleh penglihatan atau pendengaran.”
Jadi dinamakan dengan Al-Hilâl karena itu merupakan bentuk Bulan yang paling awal tampak dan terlihat, orang yang melihatnya berseru untuk memberitakan bahwa Al-Hilâl sudah terlihat.
Yang dinamakan dengan Al-Hilâl adalah khusus untuk bulan sabit pada malam pertama dan kedua saja, ada juga yang berpendapat hingga malam ketiga, ada pula yang berpendapat hingga malam ke-7. Adapun selebihnya tidak dinamakan dengan Al-Hilâl. Dalam bahasa Indonesia, Al-Hilâl sering disebut Bulan Sabit Termuda. Walaupun dari sisi asal-usul dan sebab penamaan tidak sama.
Penentuan hilal bulan Syawal adalah salah satu aktivitas penting yang dilakukan lembaga h isab untuk menentukan  hari terakhir pada bulan Ramadhan. Hal ini akan menentukan kapan ummat muslim terakhir melakukan puasa dan merayakn Idul Fitri.
METODE PENENTUAN HILAL yang biasa dilakukan ada dua macam, yaitu : HISAB dan RUKHYATUL HILAL
>>> 
>>> 
1.            PENGERTIAN HISAB
Hisab adalah perhitungan secara matematis dan astronomis untuk menentukan posisi BULAN dalam menentukan dimulainya awal bulan pada kalender Hijriyah. Hisab berarti menghitung (peredaran) bulan. Dalam Al-Qur’an surat Yunus (10) ayat 5 dikatakan bahwa Allah memang sengaja menjadikan Matahari dan bulan sebagai alat menghitung tahun dan perhitungan lainnya. Juga dalam Surat Ar-Rahman (55) ayat 5 disebutkan bahwa Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan. Inilah yang dijadikan dasar metode Hisab.
Penentuan posisi matahari menjadi penting karena umat  islam untuk ibadah shalatnya menggunakan posisi matahari sebagai patokan waktu Sholat. Sedangkan penentuan posisi bulan untuk mengetahui terjadinya hilal sebagai penanda masuknya periode bulan baru dalam Kalender Hijriyah,Ini penting terutama untuk menentukan awal Ramadhan saat orang mulaiberpuasa, awal Syawal saat orang mengakhiri puasa dan merayakan Idul Fitri
2.            PENGERTIAN RUKYATUL HILAL
Rukyat adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, yakni penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya ijtimak (konjungsi). Rukyat dapat dilakukan dengan mata telanjang atau dengan alat bantu optik seperti teleskop. Rukyat dilakukan setelah Matahari terbenam. Hilal hanya tampak setelah Matahari terbenam (maghrib), karena intensitas cahaya hilal sangat redup dibanding dengan cahaya Matahari, serta ukurannya sangat tipis. Apabila hilal terlihat, maka pada petang (maghrib) waktu setempat telah memasuki bulan (kalender) baru Hijriyah. Apabila hilal tidak terlihat maka awal bulan ditetapkan mulai maghrib hari berikutnya. Namun demikian, tidak selamanya hilal dapat terlihat. Jika selang waktu antara ijtimak dengan terbenamnya Matahari terlalu pendek, maka secara ilmiah/teori hilal mustahil terlihat, karena iluminasi cahaya Bulan masih terlalu suram dibandingkan dengan “cahaya langit” sekitarnya. Kriteria Danjon (1932, 1936) menyebutkan bahwa hilal dapat terlihat tanpa alat bantu jika minimal jarak sudut (arc of light) antara Bulan-Matahari sebesar 7 derajat. Dewasa ini rukyat juga dilakukan dengan menggunakan peralatan canggih seperti teleskop yang dilengkapi CCD Imaging namun tentunya perlu dilihat lagi bagaimana penerapan kedua ilmu tersebut
Rasulullah S.A.W. bersabda, yang artinya :
 “Bershaumlah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl, dan beri’idulfitrilah kalian berdasarkan ru`yatul hilâl. Apabila (al-hilâl) terhalangi atas kalian maka sempunakanlah bilangan bulan Sya’bân menjadi tiga puluh hari.” HR. Al-Bukhâri
, , ,
Jadi, dapat kita ambil kesimpulan bahwa untuk menentukan awal 1 Ramadhan dan 1 Syawal adalah adanya/munculnya HILAL.. lhaa..untuk mengetahui sudah muncul/ada tidaknya hilal tersebut, ada 2 macam metode, yaitu HISAB DAN RUKYATUL HILAL.
Mohon dikoreksi lagi ya teman2ku semua yang baik hatinya..thx b4 J
Semoga Bermanfaat ^_^_^

Wassalamu`alaikum Wr. Wb
Referensi :

Comments