Waktu oh Waktu #Edisi Waktu Luang, Mutiara yang Sering Terbuang (PART I)

Assalamu`alaikum sobat.. Alhamdulillah, akhirnya bisa menulis kembali dari kevakuman beberapa waktu yang lalu..hoho..
Semoga artikel dibawah ini bermanfaat ya.. 
Waktu Oh Waktu ..




Waktu.. apakah sih waktu itu...
sesuatu yang relatif, hm.. benar juga, relatif, kadang terasa cepat (biasanya saat kita dalam posisi senang) dan kadang terasa lama sekali (biasanya saat kita dalam posisi kurang `menyenangkan`)

tapi, waktu juga merupakan nikmat Allah yang luar biasa.. kita patut bersyukur atas nikmat ini.. yukk.. mari memanfaatkan waktu yang kita miliki, jadi ingat kata2 orang bijak berikut ini :
SATU DETIK YANG LALU, JAUH LEBIH JAUH DARIPADA SATU TAHUN YANG AKAN DATANG. Yups..... benar sekali, karena walaupun hanya satu detik, dan telah beralalu, itu tidak akan kembali lagi, tapi sejauh-sejah satu tahun yang akan datang, masih ada kemungkinan kita untuk bisa menemuinya..

Oke,,kali ini membahas tentang waktu luang ya..

Jangan sia-siakan waktu luang.


Sahabat, dan pembaca setia yang dirahmati oleh Allah,, jeda waktu yang sering kita dapatkan di sela-sela aktivitas harian merupakan mutiara yang kerapkali hilang sia-sia tanpa makna. Ya, mutiara itu bernama `waktu luang`. Sebagai muslimang baik, seharusnya kita memiliki konsep yang jelas dalam hal menejemen waktu luang, agar detik-detik waktu dalam kehidupan kita selalu terisi dengan sesuatu yang positif, dehingga hidup kita benar-benar bisa lebih hidup.

Rasulullah telah menegaskan adanya dua nikmat yang sering membuat anak manusia terperdaya. "Ada dua kenikmatan yang banyak manusia tertipu di dalamnya, yaitu nikmat sehat dan waktu luang" (HR. Bukhari, no.6412,dari Ibnu Abbas)

Ibnu Jauzi menuturkan, "Terkadang manusia berada dalam kondisi sehat, namun ia tidak memiliki waktu luang karena sibuk dengan urusan dunianya. Dan terkadang pula seseorang memiliki waktu luang, namun ia daam kondisi tidak sehat. Apabila terkumpul pada manusia waktu luang dan nikmat sehat, sungguh akan datang rasa malas dan melakukanamalan ketaatan. Itulah manusia yang telah tertip (terperdaya).

Ibn juga menyampaikan nasihat, "Intinya, dunia adalah ladang beramal untuk menuai hasil di akhirat kelak. Duna adalah tempat kita menjajakan barang dagangan, sedangkan keuntungannya akan diraih di akhirat nanti. Barang siapa yang memanfaatka waktu luang dan nikmat sehat dalam rangka melakukan ketaatan, maka dialah yang akan berbahagia. Sebalikna, barangsapa memanfaatkan keduanya dalam maksiat, dialah yang betul-betul tertipu. Sesudah waktu luang akan datang waktu yang penuh kesibukan. Begitu pula sesudah sehat akan datang kondisi sakit yang tidak menyenangkan"

Memang dalam praktiknya, kita sering kali terlena oleh waktu luang. Yuk sama-sama belajar untuk memanfaatkan waktu luang dengan baik, misalnya dengan berdzikir, membaca, dan hal2 bermanfaat lainnya..


##Tunggu kelanjutannya yang Part II yaa sobat.. Terima kasih sudah berkunjung di blog ini, Semoga Bermanfaat :)


KAGS-Semarang, 07-07-17
00.56 WIB

Referensi : Albani Muhammad. 2015. Muslimah, Jadilah Shalihah. Solo : Kiswah Media






Comments