Cara Efektif Menjaga dan Menghafal Al-Qur’an

(Ket. KH. Abdullah Afif menyampaikan ilmu dan metode menjaga menghafal al-Quran kepada peserta) sumber: kopiireng, Ulin
Tebuireng.online-Seminar Al-Qu’ran oleh BEM FAI Unhasy pada Minggu (9/12/18) mengusung tema “Metode Menghafal Al-Qur’an Serta Cara EfektifMenjaganya” dengan pembicara KH. Ainul Yaqin (Pengasuh PP Hamalatul Qur’andi Jogoroto ) dan KH Abdullah Afif M.HI (Pengasuh PP. Nurul  Jadid dan Direktur PSQ FAI Unhasy ).
KH. Ainul Yaqin menjelaskan, pendekatan yang  memudahkan hafalan al-Quran yaitu dengan penjiwaan dengan fashohah.  Dari segi lughoh, (fashohah) mempunyai makna “vocal atau suara manusia”. Sedangkan menurut istilah, mengandung makna ucapan yang mudah dan pendengar memahami. Istilah Jawa yaitu “pantese omong, penake rungon”  yang berarti ketika seorang penghafal mampu menguasai fashohah dengan baik, maka ketika mereka melantunkan ayat al-Quran, mereka akan mengucapkan dengan mudah dan enak didengarkan. Sekaligus membuat seorang penghafal mudah untuk menghafal.
Dulu yang mengajarkan Kyai Manan, katanya. Salah satu nilai plus dari menjiwai fashohahyang sekaligus mempelajari tajwid adalah dapat menyelamatkan diri dari ghuroba’(sesuatu yang sulit untuk diucapkan). Al-Quran itu nikmat diucapkan, nikmat juga didengarkan. Serta penjelasan lain yang salah satunya, ahkamul huruf, konsonan yang mati  dan vocal yang mati.
Beliau juga menjelaskan bahwa di PP. Halamatul Qur’an menggunakan model  habituasi(pembiasaan) sebagai salah satu cara cepat hafal al-Quran. Yaitu pembuatan sarana dan budaya satu macam tujuan, satu macam konsumsi telinga secara alamiah dan ilmiah. meng-habit-kan seperti yang diterapkan dalam pondoknya setiap satu minggu sekali, para santri sudah khatam al-Quran. Satu hari dibagi menjadi 5 juz secara istiqomah dan santri masih tetap bersekolah di pagi dan siang harinya. Disana juga menerapkan metode Disiplin Edukasi  “Moco Njogoroto” yang menurut beliau tidak diterapkan di pondok lain yang berbasis menghafal. Di dalam metode tersebut ada 3 tahap yaitu moco (membaca), njogo(menjaga), dan roto (sama rata ).
(Seseorang) tidak harus cerdas dalam menghafalkan al-Quran, melainkan akan cerdas dengan sendirinya jika menjadi penghafal Qur’an. “Menghafalkan Al-Qur’an tidaklah susah, malah mudah,” papar beliau.

Sumber : https://tebuireng.online/cara-efektif-menjaga-dan-menghafal-al-quran/

Comments