Gus Mus: Iman Itu Menenteramkan Hati, Tidak Membuat Resah


KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)
Jakarta, NU Online
Iman merupakan wujud keteguhan hati orang-orang beragama. Sedangkan agama adalah jalan hidup yang sarat dengan nilai-nilai universal. Sehingga seseorang yang beriman hendaknya mampu menciptakan ketenteraman, tidak membuat keresahan.

Terkait prinsip iman ditegaskan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Prinsip iman tersebut perlu ditegaskan oleh Gus Mus melihat fenomena akhir-akhir ini.

“Iman itu menentramkan hati, tidak membuat resah,” tegas Gus Mus, Jumat (3/4) dalam instagramnya.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga menegaskan bahwa iman yang bersemayam dalam diri seseorang juga berperan menshalehkan amal. Dengan kata lain, tidak memperburuk amal.

“Dan (iman) juga menshalehkan amal, tidak memperburuknya,” tutur kiai yang juga sastrawan dan budayawan ini.

Gus Mus ingin menjelaskan bahwa perilaku orang beriman harus memancar kepada sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ketenteraman dan tidak membuat resah harus diciptakan orang-orang beriman sehingga amalnya menjadi shaleh, tidak menjadi buruk.

Sebelumnya, dalam taushiyah singkat bertajuk JUM’AT CALL itu, Gus Mus seperti biasa uluk salam dan memanjatkan doa.

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Allah memberkahi Jum'at kita dan menganugerahi kita iman yang sebenarnya yang menenteramkan dan menshalehkan amal kita,” doanya. (Fathoni)
Gus Mus: Iman Itu Menenteramkan Hati, Tidak Membuat Resah
KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus)
Jakarta, NU Online
Iman merupakan wujud keteguhan hati orang-orang beragama. Sedangkan agama adalah jalan hidup yang sarat dengan nilai-nilai universal. Sehingga seseorang yang beriman hendaknya mampu menciptakan ketenteraman, tidak membuat keresahan.

Terkait prinsip iman ditegaskan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatut Thalibin Leteh, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus). Prinsip iman tersebut perlu ditegaskan oleh Gus Mus melihat fenomena akhir-akhir ini.

“Iman itu menentramkan hati, tidak membuat resah,” tegas Gus Mus, Jumat (3/4) dalam instagramnya.

Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu juga menegaskan bahwa iman yang bersemayam dalam diri seseorang juga berperan menshalehkan amal. Dengan kata lain, tidak memperburuk amal.

“Dan (iman) juga menshalehkan amal, tidak memperburuknya,” tutur kiai yang juga sastrawan dan budayawan ini.

Gus Mus ingin menjelaskan bahwa perilaku orang beriman harus memancar kepada sesama manusia dalam kehidupan sehari-hari. Ketenteraman dan tidak membuat resah harus diciptakan orang-orang beriman sehingga amalnya menjadi shaleh, tidak menjadi buruk.

Sebelumnya, dalam taushiyah singkat bertajuk JUM’AT CALL itu, Gus Mus seperti biasa uluk salam dan memanjatkan doa.

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Selamat pagi. Semoga Allah memberkahi Jum'at kita dan menganugerahi kita iman yang sebenarnya yang menenteramkan dan menshalehkan amal kita,” doanya. (Fathoni)

Comments